Shalawat Dalam Tradisi Slametan di Desa Mlangi: Resepsi, Transmisi, dan Simbolisasi

Authors

  • Siti Mujarofah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Author
  • Cholilah Al-Azhar University Author

DOI:

https://doi.org/10.32506/johs.v7i1-05

Keywords:

shalawat, slametan, Mlangi tradition, religious transmission, Islam Nusantara

Abstract

The tradition of reciting shalawat in the Mlangi community is an inseparable part of their religious and socio-cultural life. Shalawat is not only practiced as a form of worship but also serves as a central element in various slametan rituals, such as tingkeban, brokohan, aqiqah, sumpitan, manaqiban, and mauludan. This study aims to explore the community’s reception of the Qur’anic verse that commands Muslims to send blessings upon the Prophet Muhammad (peace be upon him), and how this is manifested in their daily lives. Findings indicate that shalawat is utilized in three main dimensions: as a religious practice, a means of social cohesion, and a cultural tradition. The transmission of shalawat in Mlangi has its roots in the royal tradition of the Prophet’s birthday celebration (maulid), with the primary agents being the descendants of Kiai Nur Iman and the wider community. The recitation of shalawat is also rich in symbolism, representing theological frameworks, da'wah media, and spaces of humanism that reflect communal hope and solidarity. Uniquely, each religious figure in Mlangi possesses distinct shalawat practices according to the spiritual authorization (ijazah) and educational background they have received. This study recommends further research to explore this diversity as part of the dynamic and living tradition of local Islam in the Indonesian archipelago.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdat, A. H. bin A. bin. (2004). Sifat Shalawat dan Salam Kepada Nabi SAW. Pustaka Imam Syafi’i.

Abror, I. (2016). Aktualisasi Nilai-Nilai Budaya Masjid Phatok Negoro. Jurnal Esensia, 17(1).

Adiansyah, R. (2007). Persimpangan Antara Agama dan Budaya: Proses Akulturasi Islam dengan Slametan dalam Budaya Jawa. Jurnal Intelektualita, 06(2).

al-Arfaj, A. I. ibn H. (2013). Konsep Bid’ah dan Tolerani Fiqih (M. T. Q. H. et al, Trans.). Al I’thisom.

Al-Nabhani, S. Y. (2004). Afdhalu al-Shalawat Ala Sayyid al-Sadat. Dar al-Kutub Islamiyah.

Amin, D. (2002). Islam dan Kebudayaan Jawa. Gama Media.

Arifin, Z. (2015). Kepemimpinann Kiai Dalam Idiologis Pemikiran Santri Di Pesantren-Pesantren Salafiyah Mlangi Yogyakarta. Jurnal Inferensi: Penelitian Sosial Keagamaan, 9(2).

Arrani, A. (2002). Mlangi: Pluralitas, Konflik, Resistensi. LKiS.

Athmainnah, S. (2015). Relasi Gender Pasangan Suami-Istri Bekerja Berdasarkan Pengelolahan Penghasilan Dan Pembagian Kerja Domestik: Studi di Dusun Mlangi Gamping Sleman [Tesis]. UIN SUNAN KALIJAGA Yogyakarta.

Ayu, D. (2016). Pola Pemukiman Di Sekitar Masjid Pathok Negoro Mlangi Dan Ploso Kuning Yogyakarta [Tesis]. Universitas Gajah Mada.

Badhawy, Z., & Jian, M. (2001). Agama dan Pluralitas Budaya Lokal (Z. Badhawy & M. Jian, Eds.). Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial University Muhammadiyah Surakarta.

Baroroh, R. U. (2005). Pelembagaan Tradisi Membaca al-Qur’an Masyarakat Mlangi. Jurnal Pendidikan Agama Islam, II(2).

Bizawie, Z. M. (2016). Masterpiece Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring Ulama-Santri (1830-1945). Pustaka Compass.

Fikri, A. F. (2002). Haul Mbah Nuriman dan Kisah Orang-orang Dusun Mlangi. LKiS.

Geertz, C. (2014a). Abangan, Santri, Priyai: Dalam Masyarakat Jawa. Komunitas Bambu.

Geertz, C. (2014b). Tafsir Kebudayaan. Kinusius.

Huda, N. (2013). Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia. Ar-Ruzz Media.

Huda, S. (2008). Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah. LkiS.

Jauss, H. R., & Benzinger, E. (1970). Literary History as a Challenge to Literary Theory. New Literary History, 2(1).

Kafadi, N. M. (2002). Rahasia Keutamaan & Keistimewaan Shalawat. Pustaka Media.

Kamaluddin. (2016). Rahasia Dasyat Shalawat Keajaiban Lafadz Rasulullah saw. PT. Serambi Distribusi.

Karim, M. A. (2007). Islam Nusantara. Gama Media.

Khadziq. (2009). Islam dan Budaya Lokal. Sukses Offset.

Maisaroh, M. (2019). Kajian Karateristik Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha UKM: Studi Kasus Sentra Industri Konveksi Dusun Mlangi Dan Sawahan Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta. Jurnal Ekonomi Bisnis, 21(2).

Ma’mun, S. (2015). Kiai Nur Iman dan Kampung Santri Mlangi: Menelisik Harmoni Integrasi Islam dengan Budaya Jawa-Keraton Mataram. Jurnal Seuneubok Lada, 2(2).

Mayrudin, Y. M. (2017). Melacak Perilaku Masyarakat Yogyakarta pada Pemilu Legislatif 2014: Studi Kasus di Desa Mlangi Kec. Gamping Kab. Sleman Yogyakarta. Jurnal Polinter, 2(2).

Mustaqim, A. (2014). Metode Penelitian Al Qur’an dan Tafsir. Idea Press.

MZ, M. A. (2014). Islam Hijau Merangkul Budaya Menyambut Kearifan Lokal. alQadir Press.

Nadia, Z. (2006). Makna Tirakatan Bagi Masyarakat Santri Yogyakarta: Studi Atas Tradisi Malam Tirakatan Dalam Rangka Memperingati HUT RI Pada Masyarakat Kauman Dan Mlangi Yogyakarta [Master’s Thesis]. Universitas Gajah Mada.

Nadia, Z. (2011). Tradisi Maulid Pada Masyarakat Mlangi Yogyakarta. Jurnal Esensia, XII(1).

Sholikhah, K. S. H. (2018). Pendidikan Profetik Dan perannya dalam Menangkal Dampak Negative Teknologi di Mlangi Yogyakarta. Jurnal Pendidikan, 10(2).

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Shalawat Dalam Tradisi Slametan di Desa Mlangi: Resepsi, Transmisi, dan Simbolisasi. (2024). Journal of Hadith Studies, 7(1), 86-99. https://doi.org/10.32506/johs.v7i1-05